Lelaki.
Jika sepagi ini kita telah membagi cerita, sedang mata-mata terus mengekori punggung kita. Bisakah kita berkeluh sebuah rahasia?
Lalu seperti membungkam, mata itu terkadang membawa benang, menjahit mulut dan ingatan kita yang tak retak. Aku-kamu sepagi ini sudah selesai berbisik 2 kalimat pendek dengan sekali napas, begitu perlahan mungkin tandingan gemerisik angin tadi malam.
Bisakah aku berbisik 1000 kisah sisa yang aku rangkum semalam? Tapi mata-mata itu mulai membawa tali-menali ingatan agar tak keluar, menali mata agar kehilangan cahaya, sedang belum apa apa kau sudah jengah.
Komentar
Posting Komentar