Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Mari berdoa

Mari berdoa Barangkali akan kita temukan larik-larik suara yang mengalun ketika kelam. Di tengah perjalanan, cahaya melambat untuk menuju pagi. Mungkin alunan itu terdengar seperti desah resah seorang hamba. Tentang batu yang tetap keras setelah ditimpa jutaan tetes air. Atau tentang penantian yang terkadang begitu dingin dan gelap. Barangkali suara-suara itu ada ketika rintik hujan terdengar seperti lagu pengantar tidur bagi manusia-manusia lain. Ada ruh yang terjaga dengan sejuta kegamangan yang tak kunjung usai. Setelahnya suara-suara berasyik masyuk menjemput pengharapan. Udara terasa begitu dingin dari biasanya. Mengantar sekelumit kisah yang membuat pening. Adakah yang lebih gelap dari pengharapan di ambang keputus asaan? ‌

2

Aku meyakini yang diceritakan seseorang kepada orang lain bahkan sahabatnya adalah hal yang biasa saja. Bukan yang istimewa. Karena biasanya sesuatu yang terbaik maupun yang terburuk akan disimpan sendiri. Siapa yang sudi berbagi hal-hal seperti itu?. Semakin aku banyak berkeluh kesah tentang diriku terhadap orang lain, semakin aku membeberkan hal-hal pribadi aku menjadi semakin rentan dan merasa begitu terbuka. Entah tapi itu tak mengenakkan. Aku seperti ditelanjangi sedikit demi sedikit. Dan berada di kondisi rentan membuat ku tak nyaman. Maka aku memilih menjadi pendengar saja.