Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

pekat kopi

Kau berjalan terlalu jauh, padahal disini gulita Ada kerikil yang kau rasakan perlahan mengelitik kakimu Dokumentasi pribadi. Ada lumpur yang basah singgah disana Bermain dengan jemari Tetap saja kau meraba masa lalu Disana ada kita menjelma kopi Hitam-pekat-sedikit manis. Ada satu yang mengendap di cangkir itu; hatiku hatimu. Mari menyeruput sedikit. Ada lelah disana, searoma napas kita yang terengah bersama menyisakan ruap yang membuat semakin nikmat Kopi adalah kita ketika zaman tak lagi usang Menikmati rasa bersama, ada puisi yang tiba tiba saja tercipta di tembok itu Puisi tentang kisah kita yang tak semanis kisah rangga dan cinta Ah, kawan kopi kita tinggal sedikit, lalu habis Ada yang enggan pergi dari masa itu; ingatan Ada yang tersisa di cangkir kopi ; pekat hatiku hatimu.

pengalaman Memulai Usaha Kayak Jatuh Cinta

Dulu, sekitar dua tahun yang lalu saya sempat mengikuti pembekalan. Pembekalan tersebut tujuannya agar kami tergugah nantinya untuk memulai usaha, berbisnis kreatif, dan nantinya menghasilkan uang sendiri. Jujur pada saat itu saya menganggap menjadi seorang "pebisnis" tak masuk dalam keinginan saya, mau bagaiamana lagi saya berpikir kuliah saja pasti sudah sangat melelahkan apalagi harus memulai satu usaha?.  Tapi bagaimana  saya sekarang? Tak terasa sekarang saya sudah memiliki usaha hampir sama lamanya dengan usia studi saya di perguruan tinggi, 2 semester!. Lho kok?. Aneh memang. Tapi mau bagaimana lagi, saat keengganan berubah menjadi keharusan. Saya berpikir di usia saya yang hampir 20 tahun uang jajan dan ongkos ngampus masih harus minta ke orang tua. Haduh saya malu!. Akhirnya saya memberanikan untuk memulai usaha saya dengan membuat jajanan tradisional dan saya jual di kos teman teman saya. Hasilnya sih lumayan, yang penting tidak rugi, pikir saya waktu itu. Tapi s