Berawal dari Setapak Keyakinan*
Judul Buku : Yasmin
Penulis. : Diyana Millah Islami
Penerbit : Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Tahun Terbit : pertama, 2014
ISBN. : 978-602-291-013-8
Judul Buku : Yasmin
Penulis. : Diyana Millah Islami
Penerbit : Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Tahun Terbit : pertama, 2014
ISBN. : 978-602-291-013-8
Diyana Millah Islami adalah penulis asal Situbondo yang merupakan pemenang pertama dalam lomba menulis 1000 wajah muslimah yang didakan bentang pustaka. Novel yang berhasil menarik perhatian para juri itu berjudul Yasmin.
Dalam novel Yasmin ini berkisah tentang seorang gadis kecil bernama Yasmin di daerah pinggiran kota Jember yang sangat ingin merasakan menjadi seorang santri, tapi keinginan kuatnya tersebut harus juga berhadapan dengan keteguhan hati emak untuk tidak mengizinkan putrinya dengan alasan tak adanya yang menjaga sang keponakan yang ditinggal mati ibunya dan tak ada yang membantu sang ibu dalam keperluan mengurus keperluan rumah tangga karena ibunya harus menggantikan sang ayah menghidupi keluarganya setelah 1 tahun lebih sakit. Akhirnya, Yasmin memilih patuh untuk kepada ibunya dan memendam keinginannya sambil terus berharap sang ayah pulih kembali.
Seiring waktu, keinginan Yasmin untuk mondok bukannya hilang tapi diam-diam semakin subur, dan ketika melihat 3 teman sepermainannya yang sudah dimondokan, dia hanya bisa memandang iri.
Setelah itu penulis menampilkan sosok pak guru Hasan, mahasiswa Universitas Jember yang sedang melakukan penelitian untuk skipsinya sebagai pembawa angin segar bagi kegalauan Yasmin, rasa hormat yang tinggi kepada seorang guru membuat sang ibu sedikit membebaskan Yasmin pergi ke pesantren tempat pak guru Hasan menumpang sementara untuk sekedar membantunya dalam menyelesaikan tugas tugasnya, dengan alasan itu Yasmin akhirnya bisa sering tinggal di kotakan untuk mengobati keinginannya mondok.
Puncaknya adalah ketika sang ibu berkata bersedia memondokkan Yasmin jika dia berhasil keluar sebagai juara di lomba menggambar yang diselenggarakan pemerintah dalam perayaan BBJ (Bulan Berkunjung ke jember). hal itu membuat Yasmin berusaha dua kali lebih keras dari biasanya. Tapi setelah itu, betapa harapan Yasmin untuk dapat merasakan dunia pesantren terlihat sangat jauh ketika dia tidak memenangkan lomba itu. Sampai akhirnya dia memutuskan kabur meninggalkan pak guru Hasan kebingungan mencarinya di alun-alun kota.
Di sinilah penulis berhasil memainkan perasaan pembaca dengan kekawatiran dan kesedihan emak yang merasa bersalah karena menjadi penyebab kaburnya Yasmin, kebingungan pak guru Hasan sampai kegalauan Yasmin yang ternyata bersembunyi di rumah Supriadi, ayah dari keponakannya, sampai intrik cinta antara pak guru Hasan dengan Halimah putri kyai Durahem.
Diyana Millah dalam novelnya yang berjudul Yasmin berhasil membuat deskripsi-deskirsi yang yang apik tentang dunia pesantren di daerah pedesaan. Dan dengan perantara tokoh pak guru Hasan, bapak, dan kyai Durahem penulis menyisipkan banyak sekali informasi tentang kebudayaan mamacah yang kian “ditenggelamkan” dalam kehidupan bermasyarakat.
Sekali pandang pembaca akan bisa menilai bahwa novel ini tak hanya berdasarkan riset yang penulis lakukan dalam waktu singkat, tapi ini merupakan sebuah pengalaman empiris penulis yang mungkin memang sangat dekat dengan kehidupannya.
Dan pada akhirnya, buku ini bisa dimaknai sebagai ikhtiar yang dilakukan untuk semakin mengenalkan dunia pesantren dan juga pembumian kearifan-kearifan lokal. Novel yang sangat bagus ini sangat cocok untuk dibaca oleh semua kalangan, kita dapat mengambil hikmah dari kearifan orang desa, tentang budaya dan juga pelajaran berharga tentang kekuatan tekat, cinta, dan kesederhanaan. Selamat membaca!.
Komentar
Posting Komentar