Menuju petang, Datang doa yang berlariklarik, Aku kamu mencoba merayu Tuhan bersama angin yang kian menggigil.
Bawalah satu-satu atau sisa lisan yang merapal doa, Semoga-semoga. Di tengah segala ketidakpastian, Malam terlalu dini merangkul segala kata dari relung yang terluka berharap menjelma baja. Oh. . Apa yang bisa dibanggakan dari seonggok daging yang tak terpejam di tengah malam? Kecuali berharap tetap bisa berdiri meski setengah bungkuk di tengah badai. Kau dan aku di tengah batas kesadaran, Berharap tetap terjaga sampai akhir.
Komentar
Posting Komentar